Jumat, 27 Februari 2009

Pembalakan Liar di Sungai Gelam Libatkan Aparat


KOTAJAMBI – Enam warga Muaro Jambi tewas dimangsa harimau, salah satu penyebabnya musnahnya habitat harimau di kawasan hutan di Kecamatan Sungai Gelam, perbatasan Propinsi Jambi dengan Sumatera Selatan. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Soewarno Soerinta menilai pihak kepolisian dan Dinas Kehutanan lamban mengatasi masalah illegal logging di daerah tersebut.
“Pimpinan Propinsi dan Kabupaten tidak tegas berantas illegal logging. Buktinya, 6 korban tewas diterkam harimau, dan rata-rata mereka pembalak liar. Anehnya, gara-gara ada yang mati diterkam harimau, pemerintah baru tahu kalau ada hutan kita yang dijarah ribuan hektar, coba kalau tidak ada yang mati diterkam harimau mungkin hutan yang ribuan hektar dijarah itu tidak akan ketahuan,” ujar Wakil Ketua Dewan Propinsi Jambi, Suwarno, Senin (23/2).
Semua itu, menurut dia, menandakan ketidak seriusan pemerintah dalam pemberantasan illegal logging. “Wajar saja harimau-harimau itu mengamuk kalau tempat mereka terus diusik, jangankan binatang, manusia saja marah jika rumahnya dimasuki orang. Seharusnya pemerintah serius dalam penanganan hal ini, sehingga ruang habitat binatang-binatang tersebut tidak terganggu,” ujarnya.
Ia menyebutkan, selama ini pelaku illegal logging yang ditangkap hanya yang kecil-kecil saja. Sedangkan yang besar dibiarkan bebas karena mereka juga dapat bagian. Ia mencontohkan, pernah bertemu truk-truk yang mengangkat balok hingga ratusan kubik di Tebo. “Mana mungkin pemeritah setempat tidak tahu,” selorohnya.
Dalam hal ini, tambahnya, dewan tidak dapat berbuat apa-apa. Selama ini apa yang disampaikan dianggap angin lalu oleh eksekutif. “Lebih baik kita tanya dengan ‘’Peterpan’’ ada apa dengan mu pimpinan? Atau tanyakan pada "Ebit G Ade’’ Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang !!!,” ujarnya dengan nada kesal.
Dari sumber Infojambi.com menyebutkan, pembalakan liar di kawasan hutan Sungai Gelam telah berlangsung lama, para pemainnya didiuga oknum TNI, Polri dan bahkan oknum Dinas kehutanan Muaro Jambi. Beberapa kali razia di daerah tersebut, sering gagal karena sudah bocor. Para cukong ini mempekerjakan buruh yang khusus dari Lampung. (dikutip dari : infojambi.com/TON)

Tidak ada komentar: