Jumat, 09 Mei 2008

Empat Gajah Di Tebo Ditemukan Dibantai & Dibakar

Tebo-Empat gajah ditemukan mati dengan kondisi tubuh terpotong-potong dan hangus terbakar di Desa Tuo Sumay dan Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Pada Sabtu (3/5). Gajah yang diperkirakan dibunuh satu atau dua pekan lalu itu diracun sebelum dibakar., saat ini polisi masih menyelidiki pelakunya.

Temuan tersebut didapat saat tim Wildlife Protection Unit Frankfurt Zoological Society (WPU FZS), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi, dan Kepolisian Resor Tebo memantau sekitar perkebunan sawit PT Regunas Agri Utama hingga perkebunan karet warga Desa Tuo Sumay dan Muara Sekalo pada Sabtu hingga Minggu (4/5). Jalur ini merupakan perlintasan gajah sumatera di sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Jambi.

Di Desa Tuo Sumay, tengkorak gajah induk dengan berat sekitar 25 kilogram, tulang rahang, gigi, dan sisa-sisa tulang ditemukan berserakan dalam satu lokasi. Tak jauh dari situ terdapat setumpuk tulang rusuk. Temuan serupa didapat pada dua lokasi di Muara Sekalo. Di tempat itu bahkan ada sisa telapak gajah dewasa.

Di empat lokasi tersebut terdapat sisa pembakaran dan tidak ditemukan gading. Tim juga menemukan organ tubuh gajah yang telah hangus.

Krismanto, anggota staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi untuk koordinasi WPU FZS, menduga gajah-gajah itu diracun terlebih dahulu, kemudian dibakar. Adapun gadingnya diduga diambil untuk dijual.

”Dari kondisi sisa tulang-tulang dan telapak kakinya, peristiwa pembakaran baru terjadi. Mungkin satu atau dua minggu ini,” ujar Krismanto.

Ruang menyempit

Habib, anggota WPU FZS, menambahkan, kawasan itu sejak lama menjadi perlintasan gajah. Akibat pembukaan sejumlah kebun sawit, ruang jelajah kelompok gajah kian menyempit.

”Biasanya mereka melintas hanya dua tahun sekali. Karena sekarang sumber makanan berubah jadi kebun sawit, ruang jelajah gajah menyempit. Mereka makin sering lewat dan makin agresif mencari makanan,” tutur Habib.

Kepala Desa Muara Sekalo M Ali menyatakan baru mengetahui ada pembakaran gajah tersebut. Menurut dia, selama ini masyarakat setempat tidak pernah membunuh gajah.

Warga mengusir gajah yang merusak kebun dengan cara memukul kentongan kencang-kencang sehingga gajah pergi menjauh.

Seluruh tengkorak dan tulang gajah yang ditemukan disimpan polisi. Kepala Satuan Reskrim Polres Tebo Iptu Faisal mengatakan, pihaknya akan meneliti lebih jauh kasus ini. Ia memperkirakan pembakaran gajah dilakukan banyak orang. Pihaknya akan segera meminta keterangan kepala desa dan warga setempat. (***)

Tidak ada komentar: